Iklan

Wamenkes RI Kunjungi Desa Sukadami, Acuan Nasional Peduli TB


tribatimes.com - Kabupaten Bekasi - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dante Saksono Harbuwono, melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, untuk memperkuat implementasi program Desa dan Kelurahan Siaga TBC. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendukung target eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada tahun 2030.

Desa Sukadami dipilih sebagai lokasi kunjungan karena dinilai berhasil menjadi contoh desa aktif dalam penanggulangan TBC. Dengan jumlah penduduk lebih dari 56 ribu jiwa, desa ini telah membangun kesadaran kolektif melalui berbagai program inovatif, seperti Masker TB, pembentukan komunitas peduli TB, hingga koordinasi lintas sektor untuk deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan.

Prof. Dante mengapresiasi inisiatif Desa Sukadami dalam membentuk sistem deteksi dini yang aktif, melibatkan kader kesehatan, serta mengedukasi masyarakat. Ia menegaskan, kepemimpinan kepala desa menjadi kunci keberhasilan program kesehatan masyarakat.

“Kalau kepala desanya aktif menanggulangi TBC, maka ibu-ibu kader pun akan bergerak. Tapi kalau tidak, sulit menggerakkan masyarakat. Ini bukan hanya urusan kesehatan, tapi juga kepemimpinan dan gotong royong di desa,” ujar Prof. Dante.

Ia juga menyampaikan bahwa Dana Desa dapat dimanfaatkan untuk mendukung penanggulangan TBC, meski dengan alokasi terbatas. Selain itu, pemerintah mendapat dukungan internasional sebesar Rp6 triliun dari Global Fund untuk program TBC, HIV, dan malaria selama tiga tahun.

Meski begitu, tantangan di lapangan masih besar, mulai dari stigma hingga penolakan warga saat kader melakukan pemeriksaan, khususnya di kawasan padat penduduk.

“Ini bukan tugas mudah. Tapi saya percaya kader desa tahu cara terbaik mendekati masyarakat dengan pendekatan manusiawi dan berbasis budaya lokal,” tegasnya.

Dukungan Lintas Kementerian dan Program Terintegrasi
Dalam kunjungan tersebut, Deputi I Kantor Komunikasi Presiden, Isra Ramli, menegaskan bahwa eliminasi TBC merupakan bagian integral dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Isra juga mengumumkan peluncuran Program Sekolah Rakyat di Bekasi pada hari yang sama. Sekolah berasrama yang sepenuhnya dibiayai negara ini ditargetkan hadir di 200 titik pada tahun 2025, sebagai upaya menjangkau masyarakat miskin di desa.

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menekankan pentingnya pelibatan perempuan dalam strategi penanggulangan TBC.

“Mayoritas pelaku lapangan adalah perempuan, khususnya kader kesehatan. Mereka bukan hanya pelaksana, tapi juga pendamping keluarga. Anak-anak yang terkena TBC pun butuh perlindungan khusus,” katanya.

Sukadami Jadi Model Desa Peduli TBC dan Kusta
Selain itu, inovasi Desa Sukadami yang melibatkan lintas sektor, masyarakat, dan fasilitas kesehatan menjadikannya model Desa Siaga TBC. Berbagai inovasi edukatif, seperti poster TBC, layanan pemeriksaan gratis, hingga dialog dengan penyintas, mendapat apresiasi dari Wamenkes.

Kepala Puskesmas Sukadami, dr. Adi Pranaya, dalam keterangannya kepada awak media menyambut baik kegiatan tersebut, meski dirinya tidak langsung hadir dalam sesi bimbingan teknis.

“Tanggapan saya terkait kegiatan tersebut sangat bagus, jika setelah itu dapat diimplikasikan di masyarakat. Di Puskesmas Sukadami sudah menjadi acuan nasional untuk desa peduli TB yang dikunjungi Wamenkes tahun 2025, dan desa peduli kusta yang dikunjungi NLR Australia sebagai percontohan di Jawa Barat tahun 2024,” jelasnya.

Dengan komitmen pemerintah, dukungan lintas kementerian, serta partisipasi aktif masyarakat, Desa Sukadami diharapkan menjadi inspirasi nasional dalam mewujudkan target eliminasi TBC di Indonesia pada 2030.(Redaksi)
LihatTutupKomentar