tribatimes.com - Kabupaten Bekasi - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil di Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, kembali digelar pada Jumat (5/9/2025). Kegiatan ini berlangsung lancar dan menjadi wujud kepedulian kader posyandu dalam memastikan gizi masyarakat, khususnya balita, tetap terpenuhi.
Acara yang dilaksanakan di Kantor Desa Kali Jaya dihadiri Kepala Desa Dede Sulaiman, Ketua Posyandu, serta para kader. Ketua Posyandu Desa Kali Jaya, Mutia, menjelaskan kepada awak media, bahwa kegiatan PMT rutin dilakukan untuk memberikan tambahan gizi berupa makanan sehat kepada seluruh balita, tidak terbatas pada mereka yang masuk kategori stunting atau BGM (Bawah Garis Merah)," ungkapnya
“Alhamdulillah di Desa Kali Jaya tidak ada balita stunting, dan kasus BGM juga bisa dihitung jumlahnya. Semua balita tetap mendapatkan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, sup, buah pisang, dan menu bergizi lainnya,” ujar Mutia.
Desa Kali Jaya memiliki 23 posyandu yang masing-masing dikelola oleh lima kader. Selain menggelar kegiatan rutin setiap bulan, para kader juga melakukan pemantauan langsung ke setiap RT untuk memastikan ibu hamil dan balita hadir di posyandu. Mereka mendapatkan vitamin, makanan bergizi, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Kami para kader melakukan pembinaan dengan turun langsung ke masyarakat agar kesehatan balita tetap terpantau. Ibu hamil juga kami dampingi sampai melahirkan agar bayinya sehat. Itu sudah menjadi tugas kader posyandu bersama bidan desa,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan program ini, kader posyandu mendapat dukungan dari berbagai sumber pendanaan. Mutia menjelaskan, insentif kader berasal dari anggaran provinsi sebesar Rp1.750.000 per kader, sementara dana intensif posyandu meningkat dari Rp3 juta menjadi Rp6 juta per posyandu yang bersumber dari APBN. Dana tersebut dicairkan melalui rekening posyandu, termasuk alokasi anggaran khusus untuk PMT.
“Garda terdepan adalah kader posyandu. Dengan jiwa sosial, kami turun langsung dari rumah ke rumah, mengantisipasi terjadinya stunting, memantau balita BGM, serta mendampingi ibu hamil hingga melahirkan agar bayinya sehat,” ungkap Mutia.
Mutia menegaskan bahwa tugas kader posyandu bukan sekadar melaksanakan program, tetapi juga panggilan hati untuk menjaga generasi bangsa.
“Sebagai kader, kami tidak berharap imbalan. Yang terpenting adalah menjalankan amanah untuk menjaga kesehatan dasar masyarakat, khususnya balita dan ibu hamil, agar terhindar dari stunting dan masalah kesehatan lainnya. Kami adalah garda terdepan untuk anak-anak Indonesia sehat,” tegasnya.(Catur Sujatmiko)