tribatimes.com - Padang Lawas Utara - Desa Pamuntaran, salah satu desa strategis yang dilintasi oleh Jalan Lintas Sumatera Utara, kini tengah menghadapi permasalahan serius terkait infrastruktur pertaniannya. Wilayah yang dikenal sebagai sentra pertanian dengan sistem tadah hujan dan irigasi bendung warga, kini terdampak akibat jebolnya bendungan yang menjadi tumpuan utama pengairan lahan pertanian warga.
Desa Pamuntaran yang berada di Kecamatan Padang Bolak Julu, Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA), menjadi sorotan setelah banjir bandang merusak bendungan di daerah Saba Bolak. Bendungan tersebut sebelumnya menjadi andalan pengairan sekitar 15 hektar lahan pertanian.
Menanggapi keluhan para petani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Padang Bolak Julu turun langsung ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan pengukuran kerusakan. Kehadiran PPL ini memberikan harapan baru bagi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Saba Bolak.
"Alhamdulillah, respon cepat dari PPL Padang Bolak Julu menjadi semangat bagi kami. Mereka langsung melihat kondisi lapangan dan melakukan pengukuran bendungan yang jebol," ujar Sarpada Harahap, Ketua Kelompok Tani Saba Bolak.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada pihak Dinas Pertanian Kabupaten Padang Lawas Utara untuk segera mengajukan permohonan perbaikan bendungan kepada instansi terkait, termasuk ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Menurut Sarpada, jika bendungan tersebut segera diperbaiki, tidak hanya akan menyelamatkan 15 hektar lahan pertanian, namun juga turut mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Kami berharap pemerintah pusat melalui kementerian terkait mendengar dan menindaklanjuti aspirasi petani Desa Pamuntaran. Perbaikan bendungan ini sangat penting untuk keberlanjutan produksi pangan dan kesejahteraan petani," pungkasnya.
Dengan perhatian dan kerja sama antara pemerintah daerah, penyuluh lapangan, dan petani, masyarakat Desa Pamuntaran optimis lahan pertanian mereka bisa kembali produktif dan mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.(Catur Sujatmiko)